Kita sering melihat terjadinya gap (jurang) pada market. Ada sedikit
perbedaan antara spot (forex) market dan market lain semisal equity
(saham). Pada equity market, karena karakteristiknya centralized market
dan memiliki jam operasional tertentu, gap sering muncul pada saat
opening bell sehari-hari. Sementara forex market yang beroperasional 24
jam, gap umumnya terjadi pada awal minggu atau minggu pertama awal
bulan/tahun.
Gap Pemula
Pada uptrend, yang disebut gap pemula adalah gap up atau lonjakan harga
dimana opening price melonjak di atas candle/bar high sebelumnya. Gap
ini terjadi setelah strong rally berlangsung. Penyebabnya adalah aksi
beli para pemula dimana para profesional justru menghindar untuk
melakukan pembelian setelah harga naik dengan begitu kuat. Dan kecil
kemungkinan mereka juga akan buying setelah gap up. Penyebab utama
mengapa para pemula melakukan aksi beli, biasanya dipicu oleh
berita-berita fundamental yang mungkin saja dipersepsikan good news
untuk instrumen tertentu. Hukum supply dan demand akan membuat para
pemula ini hampir selalu dalam posisi kalah jika mereka terus menerus
melakukan hal semacam ini.
Tipikal dari gap up pemula adalah terjadi di sekitar area supply
(resistance), yang menandakan akhir dari sebuah rally atau uptrend pada
time frame yang diamati. Gap up seperti ini seringkali memicu dimulainya
sebuah down trend. Perhatikan ilustrasi gambar berikut ini:
Spoiler:
Spoiler:
Demikian juga sebaliknya yang terjadi pada downtrend. Jika anda melihat
gap down, sebaiknya waspada dikarenakan bahwa gap ini umumnya dipicu
aksi jual pemula setelah harga mengalami penurunan (down trend). Gap
down yang terjadi pada area demand (support) hampir selalu menandakan
awal dari sebuah uptrend. Jika pada gap up di supply area, the pro
mendapat kesempatan untuk distribusikan posisi short, maka pada gap down
di demand area operator profesional akan mulai mengakumulasi posisi
long. Coba kita lihat pada kasus AU dimana terjadi gap yang dapat
menggambarkan tipe gap pemula pada awal tahun ini:
Spoiler:
Terlihat AU melonjak pada pembukaan pasar (circle magenta 2), dan gap up
yang terjadi adalah pada puncak area supply (resistance). Perhatikan
juga bagaimana hingga beberapa hari setelahnya harga bergerak disekitar
area ini saja. Inilah konsolidasi, dan kesempatan untuk operator pro
melakukan distribusi short position. Jangan mengira bahwa setelah harga
menyentuh resistance, maka ia harus turun. Tidak demikian mudah, apalagi
jika kita melihat pada frame besar. Order-order institusi yang dalam
jumlah besar tidak semudah itu dijalankan. Operator harus melakukan
manuver agar seluruh order yang dimiliki pada area/level tertentu dapat
di eksekusi. Hal ini dapat berlangsung beberapa hari malah beberapa
minggu. Namun pada akhirnya, setelah proses distribusi berlangsung,
harga akan bergeser keseimbangannya dan memulai proses downtrend.
Seberapa jauh downtrend yang akan terjadi, semuanya tetap mengacu pada
seberapa besar imbalances (ketidakseimbangan) yang terjadi. Walaupun
untuk kepentingan kita trading, kita bisa saja memprediksi bahwa
downtrend nya akan berlangsung hingga area demand berikutnya.
Gap Profesional.
Berbeda dengan gap yang diakibatkan aksi jua/beli pemula, para profesional justru melakukan hal berlawanan. Pada uptrend, terutama saat harga berada pada area supply (resistance), the pro akan melakukan aksi jual dalam jumlah besar hingga menyebabkan terjadinya gap down pada saat opening. Ini dilakukan dengan tujuan membuat pelaku pasar lainnya tidak memiliki kesempatan dalam mengambil posisi yang menguntungkan, sekaligus memicu stop loss para buyer yang umumnya adalah pemula. Kembali kita gunakan chart AU dan amati area circle magenta (1), inilah contoh gap pro:
Gap Profesional.
Berbeda dengan gap yang diakibatkan aksi jua/beli pemula, para profesional justru melakukan hal berlawanan. Pada uptrend, terutama saat harga berada pada area supply (resistance), the pro akan melakukan aksi jual dalam jumlah besar hingga menyebabkan terjadinya gap down pada saat opening. Ini dilakukan dengan tujuan membuat pelaku pasar lainnya tidak memiliki kesempatan dalam mengambil posisi yang menguntungkan, sekaligus memicu stop loss para buyer yang umumnya adalah pemula. Kembali kita gunakan chart AU dan amati area circle magenta (1), inilah contoh gap pro:
Spoiler:
Kesimpulan:
1. Jangan terburu-buru OP Buy saat gap up di area supply
2. Jangan terburu-buru OP Sell saat gap down di area demand
3. Analisa area S/D untuk mempersiapkan OP Buy jika gap up dari area demand.
4. Analisa area S/D untuk mempersiapkan OP Sell jika gap down dari area supply.
Semoga membantu..... Salam damai uye...
Ditulis Oleh : Unknown ~ Belajar Komputer dan Internet
Artikel GAP : Pemula vs Pro ini diposting oleh Unknown pada hari Selasa, 28 Agustus 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran anda adalah pelajaran yang sangat berharga bagi saya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar sesuka hati asal jgn menyinggung orang lain aja... :)
Saya tidak menerapkan aturan khusus bagi yang ingin backlink jg monggo diselipkan url-nya.
Karena tujuan utama blog ini dibuat adalah untuk berbagi... Thank's all.
!!! NO SPAM !!!